Minggu, 11 Oktober 2015

PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI DUNIA MUSLIM DAN DI BARAT



Dalam kehidupan umat manusia tidaklah akan lepas dari sejarah/pengalaman. Sejarah akan mengingatkan manusia tentang masa lalu yang telah terjadi, sehingga dapat dijadikan suatu pelajaran agar manusia dapat memperbaiki kehidupannya di masa yang akan datang. Sejarah memiliki cakupan aspek yang sangat luas.
kali ini kami akan mengangkat sebuah tema pembahasan makalah tentang perkembangan studi islam di dunia muslim dan di negara barat. Termasuk juga perguruan tinggi tertua di dunia muslim. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim, yaitu Nizhamiyah di Baghdad , Al-Azhar di Kairo Mesir , Cordova (bagian barat) dan ,Kairwan Amir Nizam Al-Muluk di Maroko.
Inti dari pembahasan ini adalah mengetahui pola pembelajaran yang diterapkan dan memahami tentang studi-studi islam pada masa terdahulu hingga sekarang dan selanjutnya menerapkan hal-hal yang di anggap tepat untuk sekarang dan diharapkan juga didapat sebagai menemukan inspirasi baru untuk memajukan studi-studi islam pada era saat ini baik di muslim, barat dan  termasuk Indonesia.

PENDAHULUAN
      Sejarah perkembangan studi islam tidak dapat dipisahkan  dari studi-studi lembaga dan kurikulum pendidikan. Dalam pembahasan ini kami akan membahas wilayah besar yang mempunyai perkembangan studi islam di dunia muslim dan di dunia barat.
Dari segi kelembagaan, perkembangan studi islam bermula dari sorogan dan halaqah di rumah-rumah para ‘alim ke sistem kuttab. yang kemudian ke masjid . Kuttab ada dua jenis yaitu kuttab yang berfungsi sebagai tempat mengajarkan baca-tulis dan kuttab yang berfungsi sebagai tempat untuk mengajarkan al-qur’an dan dasar-dasar ajaran islam. Kemudian berlanjut ke masjid dan dilanjutkan ke sistem madrasah ( pendidikan tinggi)..
Dari segi perkembangannya, ada fase ketika Islam memegang kejayan dan menjadi pusat, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (750-1258 M) dan fase ketika Islam jatuh dan runtuh, sementara dunia barat mulai jaya dan menjadi pusat ilmu,teknologi dan kebudayaan.
PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI DUNIA MUSLIM
Beberapa sejarah prestasi umat manusia dalam bidang ilmu pengetahuan yang dikemukakan oleh Goerge Stanton :
1.      Tahun 450-700 M (zaman Planton) tokohnya yaitu Aristoteles,Euclides, Archimides dan seterurnya.
2.      Tahun 600-700 M (zaman China) tokohnya yaitu Hsin dan I Ching.
3.      Tahun 750-1258 M (zaman kejayaan Muslim). Pada tahun 750-1100 M kejayaan tersebut dikuasai oleh sarjan-sarjana muslim seperti Jabir, Khawarizmi , al-Razi, Mas’udi, Wafa , al-Biruni, Ibnu Sina, Ibnu Haitam, Umar al-Khayyam. Selanjut tokoh-tokoh muslim bersaing dengan non-muslim. Tokoh-tokoh muslim adalah Ibnu Rushd, Nasiruddin, al-Tusi, Ibnu Nafis. Dan tokoh-tokoh non-muslim yaitu Gerando dan Roger Bacon.
Kemajuan pengetahuan dalam islam tidak dapat dipisahkan dari tradisi intelektual peradaban-perdaban terdahulu yang telah maju. Secara historis , peradaban islam adalah pewaris yang kemudian melakukan penyempurnaan ilmu pengetahuan dari peradaban-peradaban kuno tersebut.
1.      Athena
Athena adalah kota yang berada dibawah kerajaan Romawi Timur dan menjadi salah satu pusat kegiatan intelektual Romawi. Ilmu filsafat dan ilmu-ilmu lain berkembangan dengan baik di Athena serta beberapa pusat pendidikan berdiri. Disini pula Plato mendirikan Akademi Filsafat yang belakangan berkembang menjadi Museum Athena.Tahun 529 M , Kaisar Justiniah I menutup Athena bagi filosof dan ilmuwan pangan serta menutup Museum Athena termasuk juga sekolah-sekolah lain. Alasannya karena agama kaisar tidak menghormati ilmu pengetahuan dan alasan- alasan ekonomi. Peristiwa tersebut mengakibatkan banyak filosof dan ilmuwan pindah ke kota-kota lain yaitu Palestina, Syria , Libanon dan Persia.Eksodus ilmuwan ini membawa mereka lebih dekat ke Semenanjung Arabia. Disinilah tempat Islam lahir dan berkembang.
2.      Aleksandria
Aleksandria adala kota yang dibangun sekitar abad ke- 3 SM yang terletak di pantai laut Tengah. Awalnya kota ini juga berada di bawah kekuasaan Romawi sampai menjelang  datangnya Islam.Abad pertama Masehi, Aleksandria menjadi pusat filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani yang dilatarbelakangi oleh dukungan para kaisar di Konstantinopel. Ilmuwan-ilmuwan pada masa ini ialah Euclid dan Ptomely serta sarjana-sarjana lain. Pada awal abad ke-5, kota ini melangalami kemuduran sehingga pada saat penaklukan islam yang tersisa hanya sebagian kecil dari Museum Aleksandria.
3.      Edassa, Harran dan Nisibis
Kemuduran Aleksandria menggakibatkan para ilmuwan berpindah ke Edassa dan Harran, tempat dimana kebudayaan Syria paling dominan. Perbedaan dari kedua tempat itu adalah jika Edassa didominasi oleh ilmuwan Kristen Nestoris sedangkan Harran didominasi oleh ilmuwan non-Kristen.Dari Edassa dan Harran bergeser ke Nisibis. Akademi Edassa ditutup pada 489 M atas perintah dari kaisar Romawi. Di Nisibis terdapat akademi pendidikan tinggi terbaik di dunia yang menjadi tempat berlangsungnya proses penerjemahan besar-besaran dari bahasa Yunani dan Sansekerta  kedalam bahasa Phalava dan bahasa Syiria.
4.      Jundi Syapur
Pada saat raja syapur II (310-379 M) yang memperluas kota ini dan membangun yang membangun lembaga pendidikan. Jundi Syapur menjadi kota intelektual terpenting di seluruh daerah kekuasaan Sasaniyah. Sebelum masa Sasaniyah ,bangsa Persia mengembangkan ilmu pengetahuan yang berasal dari Babilonia dan India terutama matematika dan musik yang menjadi fondasi intelektual dari Akademi Jundi Syapur. Karena ditutupnya pusat kegiatan ilmiah di Romawi, mengakibatkan banyak ilmuwan  Kristen dari Athena yang pindah menuju Jundi Syapur yang disana kebebasan ilmiah dijamin dan didorong oleh raja Sasaniyah. Ilmu kedokteran adalah bidang yang paling terkenal. Tradisi pengobatan dari budaya Yunani, India, Bablonia dan Persia yang digabungkan dan dikembangkan yang menghasilkan kemajaun penting.Akademi Jundi Syapur juga dilengkapi rumah sakit. Ketika ditakhlukan oleh Islam, pada tahun 15H/636M, Jundi Syapur masih menjadi kota ilmiah terpenting. Kejayaan Jundi Syapur berlangsung sampai abad ke-4/10 dan berfungsi sebagai jalur masuknya warisan pengetahuan dari peradaban kuno ke dalam peradaban Islam serta berperan dalam proses penerjemahan sastra Hindu( Sansekerta) ke dalam bahasa Phalavi.
5.      India dan Timur Tengah
India dan Timur Jauhnmempunyai pengaruh lebih sedikit dan tak langsung pada perkembangan ilmu pengetahuan dalam islam sebab letak geografisnya relatife jauh dari Saudi Arabia . daerah ini membuat kemajuan ilmiah sepanjang abad ke 6 M dibidang matematika lewat ilmuwannya yang bernam Varahamihira.Kemajuan di bidang ilmu bahasa terjadi di India . Cina terkenal dengan ilmu kedokteran , astronomi , geografi, histografi dan matematika  Pada abad ini, mulai mempelajari ilmu-ilmu Cina melalui para ilmuwan Korea.
Perkembangan agama Islam tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan umum. Akhir periode madinah sampai dengan 4 H, fase pertama pendidikan islam masih di masjid-masjid  dan rumah-rumah, dengan ciri hafalan. Tetapi sudah diperkenalkan logika matematika, ilmu alam, kedokteran, kimia, musik, sejarah dan geografi. Selama abad ke-5 H pada periode Khalifah Abbasyiah, sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menempati gedung-gedung besar dan mulai yang bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial.
Berdirinya sistem madrasah di abad 5 H/akhir abad 11 M menjadi titik balik kejayaan karena dibiayai dan diprakarsai negara. Madrasah dijadikan alat penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin terutama oleh Kerajaan Fatimah di Kairo. Sebelumnya di sekolah ini diajarkan kimia, kedokteran, filsafat, diganti menjadi mempelajari tafsir, kalam fiqih dan bahasa. Matematika hilang dari kurikulum Al-Azhar tahun 1748 M. Pada masa kekhalifahan Abbasyiah Al-Ma’mun (198-218 H/813-833 M), sebelum hancurnya aliran Mu’tazilah, ilmu-ilmu umum yang bertitik tolak dari nalar dan kajian-kajian empiris dipelajari di madrasah.
Pengaruh Al-Ghazali (1085-1111 M) disebut sebagai awal pemisahan ilmu agama dengan ilmu umum. Ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian islam di zamannya, yaitu Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus dan Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim, yaitu (1) Nizhamiyah di Baghdad(2) Al-Azhar di Kairo Mesir (3) Cordova (bagian barat) dan (4) Kairwan Amir Nizam Al-Muluk di Maroko. Sejarah singkat masing-masing pusat studi islam di gambarkan sebagai berikut:
a.         Nizhamiyah di Baghdad
Perguruan tinggi Nizhamiyah di Baghdad berdiri tahun 445 H/1063 M. Perguruan tinggi ini dilengkapi perpustakaan yang terpandang kaya raya di Baghdad yaitu Bait Al-Hikmah yang dibangun oleh Khalifah Al-Makmun (813-833 M). Seorang ulama besar yang pernah  mengajar di sana adalah ahli pikir islam terbesar yaitu Abu Hamid Al-Ghazali (1058-1111 M), yang terkenal dengan sebutan  Imam Ghazali.
Di lembaga ini ada empat unsur pokok, yakni seorang mudarris (guru besar) yang bertanggung jawab terhadap pengajaran di lembaga pendidikan, muqri’ (ahli Al-Qur’an) yang mengajar Al-Qur’an di masjid, muhaddis (ahli hadis) yang mengajar hadis lembaga pendidikan, dan seorang pustakawan (Bait Al-Maktub) yang bertanggung jawab terhadap perpustakaan, mengajar bahasa dan hal-hal yang terkait.
Perguruan tinggi tertua di Baghdad hanya hidup hampir dua abad yang kemudian hancur akibat penyerbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulaghu Khan tahun 1258 M.
b.        Al-Azhar di Kairo Mesir
Panglima besar Juhari Al-Siqili tahun 362 H/972 M membangun Perguruan Tinggi Al-Azhar dengan kurikulum berdasarkan ajaran sekte Syiah. Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Hakim Biamrillah (966-1020) dibangun perpustakaan terbesar di Al-Qahirah untuk mendampingi Perguruan Tinggi Al-Azhar yaitu Bait Al-Hikmah (Balai ilmu pengetahuan), seperti nama perpustakaan terbesar di Baghdad.
Pada tahun 567 H/1171 M Daulat Fathimiyah di tumbangkan oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi yang mendirikan Daulat Ayyubiyah (1171-1269 M) dan menyatakan tunduk kembali kepada Daulat Abbasyiah di Baghdad. Kurikulum pada perguruan tinggi Al-Azhar lantas mengalami perombakan total, dari aliran Syi’ah  kepada aliran Sunni. Ternyata perguruan tinggi al-Azhar ini mampu hidup terus sampai sekarang, yakni sejak abad ke-10 M sampai abad ke-20 M dan  tampaknya akan tetap selama hidupnya.
Universitas al-Azhar dapat dibedakan menjadi dua periode : pertama, periode sebelum tahun 1961 dan kedua, periode setelah 1961, dimana fakultas-fakultasnya sama seperti yang ada di IAIN sekarang, dan periode setelah tahun 1961, dimana fakultas-fakultas dan ilmu-ilmu yang dikaji telah meliputi seluruh cabang ilmu pengetahuan umum dan agama. Kalau peride pertama kita sebut periode Qadim (lama), dan kedua sebagai periode Jadid (baru), maka yang dicontoh IAIN selama ini ialah Al-Azhar periode Qadim.
c.         Perguruan Tinggi Cordova
Adapun sejarah singkat Cordova dapat digambarkan demikian, bahwa di tangan Daulat Ummayah, semenanjung Liberia yang berabad-abad sebelumnya terpandang daerah minus, berubah bagaikan disulap menjadi daerah yang makmur dan kaya raya akan pembangunan bendungan-bendungan irigasi  di sana sini menuruti contoh lembah Nil dan lembah Ephrate. Bahkan pada masa berikutnya, Cordova menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang sepanjang zaman tengah. The Historians’ History of the World menulis tentang peri keadaan pada masa pemerintahan Amir Abdurrahman I (756-788 M) itu, sebagai berikut, demikian tulis buku sejarah terbesar tersebut tentang perikeadaan Andalusia waktu itu, yang merupakan pusat intelektual di eropa dan dikagumi kemakmurannya. Sejarah mencatat, sebagai contoh, bahwa Aelhoud dari Bath (Inggris) belajar ke Cordova pada tahun 1120 M, dan pelajaran yang dituntunnya adalah geometri, algebra (aljabar), matematik. Gerard dari Cremona belajar di Toledo seperti halnya Aelhoud ke Cordova. Begitu pula tokoh-tokoh lainnya.
d.        Kairawan Nizam al-Muluk di Maroko
Perguruan tinggi Kairwan ini berada di kota Fez (Afrika Barat). Perguruan tinggi ini bermula dibangun pada tahun 859 M oleh puteri seorang saudagar hartawan di kota Fez, yang berasal dari Kairawan (Tunisia). Pada tahun 305 H/918 M perguruan tinggi ini diserahkan kepada pemerintah dan sejak saat itu menjadi perguruan tinggi resmi, yang perluasan dan perkembangannya berada di bawah pengawasan dan pembiayaan negara.
Seperti halnya perguruan tinggi Al-Azhar, perguruan tinggi Kairawan masih tetap hidup sampai sekarang. Di antara sekian banyak alumninya adalah pejuang nasionalis muslim terkenal, diantaranya adalah Allal Al-Fasi, dan Mahdi Ben Barka, yang berhasil mencapai kemerdekaan Maroko dari penjajahan Perancis sehabis perang Dunia kedua, lalu pejabat PM Maroko di bawah Sultan Muhammad V. Sedangkan ilmuan termasyhur yang pernah menjadi maha gurunya antara lain Ibnu Thufail (1106-1185 M) dan Ibnu Rusyd (1126-1198 M), pada masa Daulat Almuwahhidin dari Eropa, maka nama Avenbacer (Abu bakar Ibnu Thufail) dan Averroes (Ibnu Rusyd) dan Avempas (Ibnu Bajah) dan Alhazem (Imnu Hazmi) dan lainnya, amat populer dan harum di Eropa.
Sebagai catatan, perguruan tinggi Al-Azhar (972 M) di Mesir, dan perguruan tinggi Kairwan (859 M) di Maroko, adalah lebih tua dibandingkan dengan perguruan tinggi Oxford (1163 M) dan perguruan tinggi Cambridge (1209 M) di Inggris, dan perguruan tinggi Sorbonne (1253  M) di Perancis, perguruan tinggi Tubingen (1477 M) di Jerman, dan perguruan tinggi Edinburg (1582 M) di Skotlandia.
Penyebab utama kemunduruan dunia muslim, khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah terpecahnya kekuatan politik yang digoyang oleh tentara bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib. Akhirnya, Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu Khan tahun 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu Khan.
Dapat di simpulkan dari berbagai perguruan tinggi yang telah muncul di dunia timur tersebut itu membuktikan bahwasannya dunia islam pernah menguasai dunia ilmu pengetahuan khususnya di dunia timur.dan ini juga membuktikan bahwa ajaran agama islam merupakan ajaran yang sempurna baik dari segi ilmu ketuhanan maupun ilmu yang berkaitan dengan dunia.
.        Sejarah Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat
Kemajuan peradaban barat dimulai pada Periode Pertengahan (1250-1800 M), yang mana peradaban islam pada periode ini mengalami stagnasi. Sedangkan peradaban barat mengalami perkembangan yang sangat pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi sampai sekarang ini. Sebenarnya perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa Andalusia (Spanyol) pada massa pemerintahan Bani Abbasiyah adalah merupakan salah satu tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban islam baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Salah satu contoh yang kami ambil adalah pemikiran Ibnu Rusyd yang melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berfikir.
Dari pemikiran Ibnu Rusyd inilah yang menarik minat orang-orang barat untuk belajar. Diantara pemuda Kristen Eropa yang belajar di Universitas-Universitas Islam di Andalusia, seperti Universitas Codova (pendirinya abd Al Rahman III), Seville, Malaga, Granada dan Salamanca. Selama mereka belajar di lembaga-lembaga tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya para ilmuan muslim. Pusat kegiatan terjemahan itu berada di Toledo. Setelah mereka kembali kenegara masing-masing, mereka mendirikan Sekolah-sekolah dan Universitas. Universitas yang pertama mereka dirikan di Eropa pada tahun 1231 Masehi.
Jadi sudah jelaslah menurut kami, bahwa latar belakang Berkembanganya Studi Islam di Dunia Barat adalah disebabkan para pelajar barat yang datang ke Jazirah Arabiyah untuk belajar. Disamping itu juga mereka telah berhasil menterjemahkan karya-karya ilmuan muslim kedalam bahasa latin.
Gerakan ini pada akhirnya menimbulkan massa pencerahan dan revolusi industri, yang menyebabkan Eropa maju. Dengan demikian Andalusia merupakan sumber-sumber cahaya bagi Eropa, memberikan kepada benua itu manfaat dari ilmu dan budaya Islam selama hampir tiga abad.
a.      Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Studi Islam Bagi Dunia Barat.
Setelah Studi Islam Berkembangan begitu pesatnya di dunia barat, maka mulai tampaklah kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai dari hal yang positif maupun negatif.
  1. Dampak Positif
Kehadiran Islam di Eropa Spanyol membawa perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat, terutama dalam aspek peradaban dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari hal ini telah menimbulkan semangat orang barat dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang dibawah oleh islam. Al hasil, maka banyaklah orang barat yang menguasai ilmu pengetahuan dari islam, seperti ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang (minerologi), meteorology (karya Al Khazini), dan sebagainya. Sedangkan dibidang teknologi adalah orang barat bisa membuat berbagai macam alat industri yang dihasilkan dari observasi atau penelitian. Sekitar abad ke-16 M telah ditemukan sebuah alat perajut kaos kaki. Kemudian tahun 1733 M John Kay telah berhasil membuat alat tenun baru yang dapat bekerja lebih cepat dan menghasilkan tenunan yang baik. Pada tahun 1765 M Hargreaves berhasil membuat alat pintal yang dapat memintal berpuluh-puluh gulung benang sekaligus. Kemudian sekitar tahun 1780 M terjadi revolusi industri di Inggris, seperti ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769 M dan alat tenun oleh Cartwright tahun 1785 M yang menyebabkan Inggris menjadi negara industri maju.
  1. Dampak Negatif
Diatas telah kami jelaskan, bagaimana dampak positif dari perkembangan studi Islam di dunia barat. Perlu diketahui disamping adanya dampak positif, ada juga dampak negatif yang ditimbulkannya.Adapun dampak negatif itu adalah dapat kami uraikan sebagai berikut :
1). Setelah bangsa barat menjadi bangsa yang maju dan telah mengalami revolusi dibidang industri. Maka mereka mendapati masalah kekurangan bahan baku dalam kegiatan industrinya. Kemudian untuk mencari jalan keluarnya mereka berlomba-lomba mencari di dunia Timur, yang kebanyakan dikuasai oleh pemerintahan muslim. Di samping itu, mereka juga memerlukan tempat pemasaran baru bagi hasil industrinya ke negara-negara Timur. Sebagai akibatnya, banyak negara-negara Barat datang kedunia Timur dan terjadilah Ekspansi besar-besaran dalam bidang social, politik, ekonomi dan sebagainya. Di waktu itulah terjadi suatu massa kolonial dan imperial, yaitu massa dimana bangsa-bangsa Barat melakukan penjajahan terhadap dunia Timur, khususnya dunia muslim. Suasana seperti itu menyebabkan dunia Timur mengalami kemunduran dan Barat mencapai kemajuan pesat dari hasil kolonialisme dan imperialisme atas dunia Timur.
2). Rupanya dampak negatif yang kedua ini adalah bagaikan kacang lupa kulitnya. Saya kira istilah ini memang pantas ditunjukkan pada menterjemahkan karya-karya ilmuan muslim kedalam orang barat, karena kenapa ? mereka sungguh tidak tahu diri. Ilmu yang berkembang di Dunia Barat itu adalah dari islam, akan tetapi mereka mengingkarinya, mereka tidak mengakui. Malahan mereka mengaku ilmu tersebut berasal dari peradaban lain, bukan dari peradaban islam. Ada seorang sarjana bernama Max Dimont mengatakan bahwa orang Barat itu menderita Narcisisme, yaitu mereka mengagumi diri mereka sendiri, dan kurang memiliki kesediaan untuk mengakui utang budinya kepada bangsa-bangsa lain. Mereka hanya mengatakan, bahwa yang mereka dapatkan itu adalah warisan dari Yunani dan Romawi.
b. Perkembangan Studi Islam di Negara-Negara Barat
Dalam perkembangan studi islam di Negara-Negara Barat, dalam bagian tertentu dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Studi Islam mensyaratkan kajian intensif tentang bahasa Arab sebagai bahasa. Diantara pemula pakar bahasa Arab dari Jerman adalah Johann Jokab Reiske (1716-1774). Kajian-kajian bahasa Arab berkembang secara luas di Eropa sejak permulaan abad ke-19. salah satu dari ahli-ahli dalam bidang ini adalah seorang sarjana Perancis A.I. sylvestre de Sacy (1758-1838).
2) Studi teks hanya dapat dilakukan berdasarkan pada pengetahuan yang solid tentang bahasa Arab dan bahasa islam yang lain, seperti bahasa Persia, Turki, Urdu dan melayu-termasuk di dalamnya kritik teks dan sejarah kesustraan. Dengan demikian edisi-edisi dari teks-teks tersebut dianggap sebagai pra-syarat dalam kajian-kajian tekstual.
3) Keahlian dalam kajian teks, pada gilirannya, merupakan pra-syarat dalam kajian sejarah. Termasuk didalamnya berbagai kajian terhadap para sejarawan muslim. Sebagian besar Studi Islam saat ini di Negara-negara Barat lebih bisa dipahami dengan latar belakang perkembangan histories. Sejarah Studi Islam merupakan sebuah kajian tersendiri; dalam kesempatan ini barangkali cukup untuk mengacu pada sebuah monograf yang berkaitan dengan persoalan tersebut, serta sebuah kajian yang memfokuskan pada lima islamolog terkemuka pada 100 tahun pertama studi Islam.
Dari tiga penjelasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa dalam mengkaji studi islam dapat melalui kajian intensif dalam bahasa, teks, dan yang terakhir dari sudut pandang historis yang pada akirnya studi islam itu sendiri dapat di pahami dan di kembangkan di dunia barat.



DAFTAR PUSTAKA
Darmawan , Andi dkk. 2005. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
 Joesoef sou’yb. 1985. Orientalisme dan Islam .Jakarta : bulan bintang.
Murodi. 2003.Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga.Jakarta: Karya Toha Putra.

Nanji,Azim. 2003. Peta Studi Islam; Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di Barat. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar