Dalam kehidupan umat manusia tidaklah akan lepas dari
sejarah/pengalaman. Sejarah akan mengingatkan manusia tentang masa lalu yang
telah terjadi, sehingga
dapat dijadikan suatu pelajaran agar manusia dapat memperbaiki kehidupannya di
masa yang akan datang. Sejarah
memiliki cakupan aspek yang sangat luas.
kali ini kami akan mengangkat
sebuah tema pembahasan
makalah
tentang perkembangan studi islam di dunia muslim dan di negara barat. Termasuk juga perguruan tinggi tertua di dunia
muslim. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim, yaitu Nizhamiyah di
Baghdad , Al-Azhar di Kairo Mesir , Cordova (bagian barat) dan ,Kairwan Amir Nizam Al-Muluk di Maroko.
Inti dari pembahasan ini
adalah mengetahui pola
pembelajaran yang diterapkan dan memahami tentang studi-studi islam pada masa
terdahulu hingga sekarang dan selanjutnya menerapkan hal-hal yang di anggap
tepat untuk sekarang dan diharapkan juga didapat sebagai menemukan inspirasi
baru untuk memajukan studi-studi islam pada era saat ini baik di muslim, barat dan termasuk Indonesia.
PENDAHULUAN
Sejarah
perkembangan studi islam tidak dapat dipisahkan
dari studi-studi lembaga dan kurikulum pendidikan. Dalam pembahasan ini
kami akan membahas wilayah besar yang mempunyai perkembangan studi islam di
dunia muslim dan di dunia barat.
Dari segi kelembagaan,
perkembangan studi islam bermula dari sorogan dan halaqah di rumah-rumah para ‘alim ke sistem kuttab. yang kemudian ke masjid . Kuttab ada dua jenis yaitu kuttab
yang berfungsi sebagai tempat mengajarkan baca-tulis dan kuttab yang berfungsi
sebagai tempat untuk mengajarkan al-qur’an dan dasar-dasar ajaran islam. Kemudian berlanjut ke masjid dan dilanjutkan ke sistem madrasah (
pendidikan tinggi)..
Dari segi
perkembangannya, ada fase ketika Islam memegang kejayan dan menjadi pusat, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan (750-1258 M) dan fase ketika Islam jatuh dan
runtuh, sementara dunia barat mulai jaya dan menjadi pusat ilmu,teknologi dan
kebudayaan.
PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI DUNIA MUSLIM
Beberapa
sejarah
prestasi umat manusia dalam bidang ilmu pengetahuan yang dikemukakan oleh
Goerge Stanton :
1.
Tahun
450-700 M (zaman Planton) tokohnya yaitu Aristoteles,Euclides, Archimides dan
seterurnya.
2.
Tahun
600-700 M (zaman China) tokohnya yaitu Hsin dan I Ching.
3.
Tahun
750-1258 M (zaman kejayaan Muslim). Pada tahun 750-1100 M kejayaan tersebut
dikuasai oleh sarjan-sarjana muslim seperti Jabir, Khawarizmi , al-Razi,
Mas’udi, Wafa , al-Biruni, Ibnu Sina, Ibnu Haitam, Umar al-Khayyam. Selanjut
tokoh-tokoh muslim bersaing dengan non-muslim. Tokoh-tokoh muslim adalah Ibnu
Rushd, Nasiruddin, al-Tusi, Ibnu Nafis. Dan tokoh-tokoh non-muslim yaitu Gerando
dan Roger Bacon.
Kemajuan pengetahuan dalam islam tidak dapat
dipisahkan dari tradisi intelektual peradaban-perdaban terdahulu yang telah
maju. Secara historis , peradaban islam adalah pewaris yang kemudian melakukan
penyempurnaan ilmu pengetahuan dari peradaban-peradaban kuno tersebut.
1.
Athena
Athena
adalah kota yang berada dibawah kerajaan Romawi Timur dan menjadi salah satu
pusat kegiatan intelektual Romawi. Ilmu filsafat dan ilmu-ilmu lain
berkembangan dengan baik di Athena serta beberapa pusat pendidikan berdiri.
Disini pula Plato mendirikan Akademi Filsafat yang belakangan berkembang
menjadi Museum Athena.Tahun 529 M , Kaisar Justiniah I menutup Athena bagi
filosof dan ilmuwan pangan serta menutup Museum Athena termasuk juga
sekolah-sekolah lain. Alasannya karena agama kaisar tidak menghormati ilmu
pengetahuan dan alasan- alasan ekonomi. Peristiwa tersebut mengakibatkan banyak
filosof dan ilmuwan pindah ke kota-kota lain yaitu Palestina, Syria , Libanon
dan Persia.Eksodus ilmuwan ini membawa mereka lebih dekat ke Semenanjung
Arabia. Disinilah tempat Islam lahir dan berkembang.
2.
Aleksandria
Aleksandria
adala kota yang dibangun sekitar abad ke- 3 SM yang terletak di pantai laut
Tengah. Awalnya kota ini juga berada di bawah kekuasaan Romawi sampai
menjelang datangnya Islam.Abad pertama
Masehi, Aleksandria menjadi pusat filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani yang
dilatarbelakangi oleh dukungan para kaisar di Konstantinopel. Ilmuwan-ilmuwan
pada masa ini ialah Euclid dan Ptomely serta sarjana-sarjana lain. Pada awal
abad ke-5, kota ini melangalami kemuduran sehingga pada saat penaklukan islam
yang tersisa hanya sebagian kecil dari Museum Aleksandria.
3.
Edassa,
Harran dan Nisibis
Kemuduran
Aleksandria menggakibatkan para ilmuwan berpindah ke Edassa dan Harran, tempat
dimana kebudayaan Syria paling dominan. Perbedaan dari kedua tempat itu adalah
jika Edassa didominasi oleh ilmuwan Kristen Nestoris sedangkan Harran
didominasi oleh ilmuwan non-Kristen.Dari Edassa dan Harran bergeser ke Nisibis.
Akademi Edassa ditutup pada 489 M atas perintah dari kaisar Romawi. Di Nisibis
terdapat akademi pendidikan tinggi terbaik di dunia yang menjadi tempat
berlangsungnya proses penerjemahan besar-besaran dari bahasa Yunani dan
Sansekerta kedalam bahasa Phalava dan
bahasa Syiria.
4.
Jundi
Syapur
Pada saat raja syapur II (310-379 M) yang memperluas
kota ini dan membangun yang membangun lembaga pendidikan. Jundi Syapur menjadi
kota intelektual terpenting di seluruh daerah kekuasaan Sasaniyah. Sebelum masa
Sasaniyah ,bangsa Persia mengembangkan ilmu pengetahuan yang berasal dari
Babilonia dan India terutama matematika dan musik yang menjadi fondasi
intelektual dari Akademi Jundi Syapur. Karena ditutupnya pusat kegiatan ilmiah
di Romawi, mengakibatkan banyak ilmuwan
Kristen dari Athena yang pindah menuju Jundi Syapur yang disana
kebebasan ilmiah dijamin dan didorong oleh raja Sasaniyah. Ilmu kedokteran
adalah bidang yang paling terkenal. Tradisi pengobatan dari budaya Yunani,
India, Bablonia dan Persia yang digabungkan dan dikembangkan yang menghasilkan
kemajaun penting.Akademi Jundi Syapur juga dilengkapi rumah sakit. Ketika
ditakhlukan oleh Islam, pada tahun 15H/636M, Jundi Syapur masih menjadi kota
ilmiah terpenting. Kejayaan Jundi Syapur berlangsung sampai abad ke-4/10 dan
berfungsi sebagai jalur masuknya warisan pengetahuan dari peradaban kuno ke
dalam peradaban Islam serta berperan dalam proses penerjemahan sastra Hindu(
Sansekerta) ke dalam bahasa Phalavi.
5.
India
dan Timur Tengah
India dan Timur
Jauhnmempunyai pengaruh lebih sedikit dan tak langsung pada perkembangan ilmu
pengetahuan dalam islam sebab letak geografisnya relatife jauh dari Saudi
Arabia . daerah ini membuat kemajuan ilmiah sepanjang abad ke 6 M dibidang
matematika lewat ilmuwannya yang bernam Varahamihira.Kemajuan di bidang ilmu
bahasa terjadi di India . Cina terkenal dengan ilmu kedokteran , astronomi ,
geografi, histografi dan matematika Pada
abad ini, mulai mempelajari ilmu-ilmu Cina melalui para ilmuwan Korea.
Perkembangan agama Islam tidak lepas dari perkembangan ilmu
pengetahuan umum. Akhir periode madinah sampai dengan 4 H, fase pertama pendidikan
islam masih di masjid-masjid dan
rumah-rumah, dengan ciri hafalan. Tetapi sudah diperkenalkan logika matematika, ilmu alam,
kedokteran, kimia, musik, sejarah dan geografi. Selama abad ke-5 H pada periode Khalifah
Abbasyiah, sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menempati
gedung-gedung besar dan mulai yang bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial.
Berdirinya sistem madrasah di abad 5 H/akhir abad 11 M menjadi titik balik kejayaan karena dibiayai dan diprakarsai negara. Madrasah dijadikan alat penguasa untuk
mempertahankan doktrin-doktrin terutama oleh Kerajaan Fatimah di Kairo.
Sebelumnya di sekolah ini diajarkan kimia, kedokteran, filsafat, diganti menjadi mempelajari tafsir,
kalam fiqih dan bahasa. Matematika hilang dari kurikulum Al-Azhar tahun 1748 M.
Pada masa kekhalifahan Abbasyiah Al-Ma’mun (198-218 H/813-833 M), sebelum
hancurnya aliran Mu’tazilah, ilmu-ilmu umum yang bertitik tolak dari nalar dan
kajian-kajian empiris dipelajari di madrasah.
Pengaruh Al-Ghazali (1085-1111 M) disebut sebagai awal pemisahan ilmu agama
dengan ilmu umum. Ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian islam di
zamannya, yaitu Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus dan Jerussalem. Ada empat
perguruan tinggi tertua di dunia muslim, yaitu (1) Nizhamiyah di Baghdad(2)
Al-Azhar di Kairo Mesir (3) Cordova (bagian barat) dan (4) Kairwan Amir Nizam
Al-Muluk di Maroko. Sejarah singkat masing-masing pusat studi islam di
gambarkan sebagai berikut:
a.
Nizhamiyah di Baghdad
Perguruan tinggi Nizhamiyah di Baghdad berdiri tahun 445 H/1063 M. Perguruan
tinggi ini dilengkapi perpustakaan yang terpandang kaya raya di Baghdad yaitu Bait Al-Hikmah yang
dibangun oleh Khalifah Al-Makmun (813-833 M). Seorang ulama besar yang
pernah mengajar di sana adalah ahli pikir islam
terbesar yaitu Abu Hamid Al-Ghazali (1058-1111 M), yang terkenal
dengan sebutan Imam Ghazali.
Di lembaga ini ada empat unsur pokok, yakni seorang mudarris (guru besar)
yang bertanggung jawab terhadap pengajaran di lembaga pendidikan, muqri’ (ahli
Al-Qur’an) yang mengajar Al-Qur’an di masjid, muhaddis (ahli hadis) yang
mengajar hadis lembaga pendidikan, dan seorang pustakawan (Bait Al-Maktub) yang
bertanggung jawab terhadap perpustakaan, mengajar bahasa dan hal-hal yang
terkait.
Perguruan tinggi tertua di Baghdad hanya hidup hampir dua abad yang kemudian hancur akibat
penyerbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulaghu Khan tahun 1258 M.
b.
Al-Azhar di Kairo Mesir
Panglima besar Juhari Al-Siqili tahun 362 H/972 M membangun Perguruan
Tinggi Al-Azhar dengan kurikulum berdasarkan ajaran sekte Syiah. Pada masa
pemerintahan Khalifah Al-Hakim Biamrillah (966-1020) dibangun perpustakaan
terbesar di Al-Qahirah untuk mendampingi Perguruan Tinggi Al-Azhar yaitu Bait Al-Hikmah (Balai
ilmu pengetahuan), seperti nama perpustakaan terbesar di Baghdad.
Pada tahun 567 H/1171 M Daulat Fathimiyah di tumbangkan oleh Sultan
Salahuddin Al-Ayyubi yang mendirikan Daulat Ayyubiyah (1171-1269 M) dan
menyatakan tunduk kembali kepada Daulat Abbasyiah di Baghdad. Kurikulum pada
perguruan tinggi Al-Azhar lantas mengalami perombakan total, dari aliran
Syi’ah kepada aliran Sunni. Ternyata
perguruan tinggi al-Azhar ini mampu hidup terus sampai sekarang, yakni sejak
abad ke-10 M sampai abad ke-20 M dan
tampaknya akan tetap selama hidupnya.
Universitas al-Azhar dapat dibedakan menjadi dua periode : pertama,
periode sebelum tahun 1961 dan kedua, periode setelah 1961, dimana
fakultas-fakultasnya sama seperti yang ada di IAIN sekarang, dan periode
setelah tahun 1961, dimana fakultas-fakultas dan ilmu-ilmu yang dikaji telah meliputi
seluruh cabang ilmu pengetahuan umum dan agama. Kalau peride pertama kita sebut
periode Qadim (lama), dan kedua sebagai periode Jadid (baru), maka yang
dicontoh IAIN selama ini ialah Al-Azhar periode Qadim.
c.
Perguruan Tinggi Cordova
Adapun sejarah singkat Cordova dapat digambarkan demikian, bahwa di tangan
Daulat Ummayah, semenanjung Liberia yang berabad-abad sebelumnya terpandang
daerah minus, berubah bagaikan disulap menjadi daerah yang makmur dan kaya raya
akan pembangunan bendungan-bendungan irigasi
di sana sini menuruti contoh lembah Nil dan lembah Ephrate. Bahkan pada
masa berikutnya, Cordova menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang
sepanjang zaman tengah. The Historians’ History of the World menulis
tentang peri keadaan pada masa pemerintahan Amir Abdurrahman I (756-788 M) itu,
sebagai berikut, demikian tulis buku sejarah terbesar tersebut tentang
perikeadaan Andalusia waktu itu, yang merupakan pusat intelektual di eropa dan
dikagumi kemakmurannya. Sejarah mencatat, sebagai contoh, bahwa Aelhoud dari
Bath (Inggris) belajar ke Cordova pada tahun 1120 M, dan pelajaran yang
dituntunnya adalah geometri, algebra (aljabar), matematik. Gerard dari Cremona
belajar di Toledo seperti halnya Aelhoud ke Cordova. Begitu pula tokoh-tokoh
lainnya.
d.
Kairawan Nizam al-Muluk di Maroko
Perguruan tinggi Kairwan ini berada di kota Fez (Afrika Barat). Perguruan
tinggi ini bermula dibangun pada tahun 859 M oleh puteri seorang saudagar
hartawan di kota Fez, yang berasal dari Kairawan (Tunisia). Pada tahun 305
H/918 M perguruan tinggi ini diserahkan kepada pemerintah dan sejak saat itu
menjadi perguruan tinggi resmi, yang perluasan dan perkembangannya berada di
bawah pengawasan dan pembiayaan negara.
Seperti halnya perguruan tinggi Al-Azhar, perguruan tinggi Kairawan masih
tetap hidup sampai sekarang. Di antara sekian banyak alumninya adalah pejuang
nasionalis muslim terkenal, diantaranya adalah Allal Al-Fasi, dan Mahdi Ben
Barka, yang berhasil mencapai kemerdekaan Maroko dari penjajahan Perancis
sehabis perang Dunia kedua, lalu pejabat PM Maroko di bawah Sultan Muhammad V.
Sedangkan ilmuan termasyhur yang pernah menjadi maha gurunya antara lain Ibnu
Thufail (1106-1185 M) dan Ibnu Rusyd (1126-1198 M), pada masa Daulat
Almuwahhidin dari Eropa, maka nama Avenbacer (Abu bakar Ibnu Thufail) dan
Averroes (Ibnu Rusyd) dan Avempas (Ibnu Bajah) dan Alhazem (Imnu Hazmi) dan
lainnya, amat populer dan harum di Eropa.
Sebagai catatan, perguruan tinggi Al-Azhar (972 M) di Mesir, dan perguruan
tinggi Kairwan (859 M) di Maroko, adalah lebih tua dibandingkan dengan
perguruan tinggi Oxford (1163 M) dan perguruan tinggi Cambridge (1209 M) di
Inggris, dan perguruan tinggi Sorbonne (1253
M) di Perancis, perguruan tinggi Tubingen (1477 M) di Jerman, dan
perguruan tinggi Edinburg (1582 M) di Skotlandia.
Penyebab utama kemunduruan dunia muslim, khususnya di bidang ilmu
pengetahuan adalah terpecahnya kekuatan politik yang digoyang oleh tentara
bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi demikian datang musuh dengan membawa
bendera perang salib. Akhirnya, Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan ketika
itu dihancurkan Hulaghu Khan tahun 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang
dihancurkan Hulaghu Khan.
Dapat di simpulkan dari berbagai perguruan tinggi yang telah muncul di
dunia timur tersebut itu membuktikan bahwasannya dunia islam pernah menguasai
dunia ilmu pengetahuan khususnya di dunia timur.dan ini juga membuktikan bahwa
ajaran agama islam merupakan ajaran yang sempurna baik dari segi ilmu ketuhanan
maupun ilmu yang berkaitan dengan dunia.
. Sejarah Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat
Kemajuan peradaban barat dimulai pada Periode
Pertengahan (1250-1800 M), yang mana peradaban islam pada periode ini
mengalami stagnasi. Sedangkan peradaban barat mengalami perkembangan yang
sangat pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi sampai sekarang ini.
Sebenarnya perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan
islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa Andalusia (Spanyol) pada massa
pemerintahan Bani Abbasiyah adalah merupakan salah satu tempat yang paling
utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban islam baik dalam bentuk hubungan
politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Salah satu contoh yang kami ambil adalah pemikiran Ibnu Rusyd yang melepaskan
belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berfikir.
Dari pemikiran Ibnu Rusyd inilah yang menarik minat orang-orang barat untuk
belajar. Diantara pemuda Kristen Eropa yang belajar di Universitas-Universitas Islam
di Andalusia, seperti Universitas Codova (pendirinya abd Al Rahman III),
Seville, Malaga, Granada dan Salamanca. Selama mereka belajar di
lembaga-lembaga tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya para
ilmuan muslim. Pusat kegiatan terjemahan itu berada di Toledo. Setelah mereka
kembali kenegara masing-masing, mereka mendirikan Sekolah-sekolah dan
Universitas. Universitas yang pertama mereka dirikan di Eropa pada tahun 1231
Masehi.
Jadi sudah jelaslah menurut kami, bahwa latar belakang Berkembanganya Studi
Islam di Dunia Barat adalah disebabkan para pelajar barat yang datang ke Jazirah
Arabiyah untuk belajar. Disamping itu juga mereka telah berhasil menterjemahkan
karya-karya ilmuan muslim kedalam bahasa latin.
Gerakan ini pada akhirnya menimbulkan massa pencerahan dan revolusi
industri, yang menyebabkan Eropa maju. Dengan demikian Andalusia merupakan
sumber-sumber cahaya bagi Eropa, memberikan kepada benua itu manfaat dari ilmu
dan budaya Islam selama hampir tiga abad.
a. Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Studi Islam Bagi Dunia Barat.
Setelah Studi Islam Berkembangan begitu pesatnya di dunia barat, maka mulai
tampaklah kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai dari hal yang
positif maupun negatif.
- Dampak Positif
Kehadiran Islam di Eropa Spanyol membawa perubahan dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat, terutama dalam aspek peradaban dan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dari hal ini telah menimbulkan semangat orang barat dalam
mempelajari ilmu pengetahuan yang dibawah oleh islam. Al hasil, maka banyaklah orang
barat yang menguasai ilmu pengetahuan dari islam, seperti ilmu kimia, ilmu
hitung, ilmu tambang (minerologi), meteorology (karya Al Khazini), dan
sebagainya. Sedangkan dibidang teknologi adalah orang barat bisa membuat
berbagai macam alat industri yang dihasilkan dari observasi atau penelitian.
Sekitar abad ke-16 M telah ditemukan sebuah alat perajut kaos kaki. Kemudian
tahun 1733 M John Kay telah berhasil membuat alat tenun baru yang dapat bekerja
lebih cepat dan menghasilkan tenunan yang baik. Pada tahun 1765 M Hargreaves
berhasil membuat alat pintal yang dapat memintal berpuluh-puluh gulung benang
sekaligus. Kemudian sekitar tahun 1780 M terjadi revolusi industri di Inggris,
seperti ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769 M dan alat tenun
oleh Cartwright tahun 1785 M yang menyebabkan Inggris menjadi negara industri
maju.
- Dampak Negatif
Diatas telah kami jelaskan, bagaimana dampak positif dari perkembangan
studi Islam di dunia barat. Perlu diketahui disamping adanya dampak positif,
ada juga dampak negatif yang ditimbulkannya.Adapun dampak negatif itu adalah
dapat kami uraikan sebagai berikut :
1). Setelah bangsa barat menjadi bangsa yang maju dan telah mengalami
revolusi dibidang industri. Maka mereka mendapati masalah kekurangan bahan baku dalam kegiatan
industrinya. Kemudian untuk mencari jalan keluarnya mereka berlomba-lomba
mencari di dunia Timur, yang kebanyakan dikuasai oleh pemerintahan muslim. Di
samping itu, mereka juga memerlukan tempat pemasaran baru bagi hasil
industrinya ke negara-negara Timur. Sebagai akibatnya, banyak negara-negara
Barat datang kedunia Timur dan terjadilah Ekspansi besar-besaran dalam bidang
social, politik, ekonomi dan sebagainya. Di waktu itulah terjadi suatu massa
kolonial dan imperial, yaitu massa dimana bangsa-bangsa Barat melakukan
penjajahan terhadap dunia Timur, khususnya dunia muslim. Suasana seperti itu
menyebabkan dunia Timur mengalami kemunduran dan Barat mencapai kemajuan pesat
dari hasil kolonialisme dan imperialisme atas dunia Timur.
2). Rupanya dampak negatif yang kedua ini adalah bagaikan kacang lupa
kulitnya. Saya kira istilah ini memang pantas ditunjukkan pada menterjemahkan karya-karya ilmuan muslim kedalam orang barat, karena kenapa ? mereka sungguh tidak tahu diri. Ilmu yang
berkembang di Dunia Barat itu adalah dari islam, akan tetapi mereka
mengingkarinya, mereka tidak mengakui. Malahan mereka mengaku ilmu tersebut
berasal dari peradaban lain, bukan dari peradaban islam. Ada seorang sarjana
bernama Max Dimont mengatakan bahwa orang Barat itu menderita Narcisisme,
yaitu mereka mengagumi diri mereka sendiri, dan kurang memiliki kesediaan untuk
mengakui utang budinya kepada bangsa-bangsa lain. Mereka hanya mengatakan,
bahwa yang mereka dapatkan itu adalah warisan dari Yunani dan Romawi.
b. Perkembangan Studi Islam di Negara-Negara Barat
Dalam perkembangan studi islam di Negara-Negara Barat, dalam bagian
tertentu dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Studi Islam mensyaratkan kajian intensif tentang bahasa Arab sebagai
bahasa. Diantara pemula pakar bahasa Arab dari Jerman adalah Johann Jokab
Reiske (1716-1774). Kajian-kajian bahasa Arab berkembang secara luas di Eropa
sejak permulaan abad ke-19. salah satu dari ahli-ahli dalam bidang ini adalah
seorang sarjana Perancis A.I. sylvestre de Sacy (1758-1838).
2) Studi teks hanya dapat dilakukan berdasarkan pada pengetahuan
yang solid tentang bahasa Arab dan bahasa islam yang lain, seperti bahasa
Persia, Turki, Urdu dan melayu-termasuk di dalamnya kritik teks dan sejarah
kesustraan. Dengan demikian edisi-edisi dari teks-teks tersebut dianggap
sebagai pra-syarat dalam kajian-kajian tekstual.
3) Keahlian dalam kajian teks, pada gilirannya, merupakan pra-syarat dalam
kajian sejarah. Termasuk didalamnya berbagai kajian terhadap para sejarawan
muslim. Sebagian besar Studi Islam saat ini di Negara-negara Barat lebih bisa
dipahami dengan latar belakang perkembangan histories. Sejarah Studi Islam
merupakan sebuah kajian tersendiri; dalam kesempatan ini barangkali cukup untuk
mengacu pada sebuah monograf yang berkaitan dengan persoalan tersebut, serta
sebuah kajian yang memfokuskan pada lima islamolog terkemuka pada 100 tahun
pertama studi Islam.
Dari tiga penjelasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa dalam mengkaji
studi islam dapat melalui kajian intensif dalam bahasa, teks, dan yang terakhir
dari sudut pandang historis yang pada akirnya studi islam itu sendiri dapat di
pahami dan di kembangkan di dunia barat.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan , Andi
dkk. 2005. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Joesoef
sou’yb. 1985. Orientalisme dan Islam
.Jakarta : bulan bintang.
Murodi.
2003.Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga.Jakarta: Karya
Toha Putra.
Nanji,Azim.
2003. Peta Studi Islam; Orientalisme dan Arah Baru Kajian Islam di Barat.
Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar