Senin, 28 Desember 2015

Makalah Cerita Rakyat Perjalanan Ki Ageng Pandanaran ke Jabalkat





MAKALAH CERITA RAKYAT
PERJALANAN SUNAN PANDANARAN MENUJU JABALKAT
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd., M.Pd.
http://wikimedia.or.id/w/images/d/d1/Logo_UIN_Sunan_Kalijaga.jpg

NAMA            : KHOIRUNNISA LUTFI MAWADDAH
NIM                : 15840058

PRODI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA
TP. 2015/2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “ Cerita Rakyat Sunan Pandanaran” dapat saya selesaikan. Makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS).Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang cerita rakyat yang ada di Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna , maka dari itu atas kesalahan dan kekurangannya penulis mohon maaf.
            Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbang ide dan pikiran mereka sehingga makalah ini dapat tersusun.Atas kritik dan saran pembaca penulis sangat berterima kasih.Semoga dengan adanya kritik dan saran yang diberikan pembaca dapat menjadikan intropeksi bagi penulis agar kelak dapat menjadikan makalah ini yang lebih baik apabila penulis melakukan penyempurnaan.
Yogyakarta, 16 Desember 2015

Penulis








DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I  PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang.......................................................................................... 1
b.      Tujuan........................................................................................................ 1
c.       Rumusan masalah...................................................................................... 1
BAB II  PEMBAHASAN
a.       Pengertian Cerita Rakyat.......................................................................... 2
b.      Jenis-jenis Cerita Rakyat........................................................................... 2
c.       Contoh Cerita Rakyat............................................................................... 3
BAB III PENUTUP
a.       Kesimpulan................................................................................................ 5
b.      Saran.......................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 6
LAMPIRAN......................................................................................................... 7






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di Indonesia tumbuh berbagai cerita rakyat dengan corak dan budaya yang berbeda-beda. Cerita rakyat itu ada yang berupa cerita binatang (fabel), asal usul suatu tempat (legenda), cerita tentang makhluk halus (mite) dan cerita rakyat tentang kepahlawanan( sage).
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai karya kolektif (milik bersama) masyarakat daerah itu. Pasti kita pernah mendengar cerita Malin Kundang, Si Pahit Lidah, Roro Jonggrang, Jaka Tarub, semua cerita itu termasuk dalam cerita rakyat.Termasuk yang berkembang di daerah Klaten cerita Sunan Pandanaran.
Banyak manfaat yang kita akan dapatkan dengan mendengarkan cerita rakyat Sunan Pandanaran. Salah satunya, kita akan memperoleh pengalaman berharga dari cerita tersebut, melalui peristiwa-peristiwayang dialami tokoh-tokohnya. Di dalam cerita rakyat terkandung pesan moral yang berguna bagi pembacanya.Pesan (amanat)dalam cerita diungkapkan secara langsung maupun secara tidak langsung melalui tingkah laku tokoh-tokohnya.
B.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dan ciri-ciri cerita rakyat.
2.      Mengetahui jenis-jenis cerita rakyat.
3.      Mengetahui sejarah Ki Angeng Pandanaran.
C.     Rumusan Masalah
1.      Apakah cerita rakyat itu? Dan sebutkan ciri-cirinya!
2.      Jelaskan jenis-jenis cerita rakyat!
3.      Bagaimana cerita perjalanan Ki Ageng Pandanaran menuju Jabalkat?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Cerita Rakyat
            Cerita Rakyat adalah cerita yang berkembang dan hidup dimasyarakat secara turun temurun dan disampaikan secara lisan.Oleh sebab itu, cerita rakyat sering juga disebut sastra lisan.Cerita rakyat bersifat anoni atau pengarangnya tidak dikenal. Ciri-ciri cerita rakyat, yaitu :
a.       Disampaikan secra lisan.
b.      Disampaikan secara turun temurun.
c.       Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya.
d.      Kaya nilai luhur.
e.       Bersifat tradisional.
f.       Memiliki banyak versi dan variasi.
g.      Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan dan penggunaannya.

B.     Jenis-jenis Cerita Rakyat
Jenis-jenis cerita rakyat ada 4, yaitu :
1.      Fable adalahjenis cerita rakyat yang pelaku atau tokoh dalam cerita adalah hewan.
2.      Legenda adalah cerita rakyat yang mengisahkan asal-usul nama tempat/daerah.
3.      Mithe adalahcerita rakyat yang mengisahkan kehidupan dewa-dewi.
4.      Sage adalahbentuk cerita rakyat yang bercerita tentang kepahlawanan..



C.     Contoh Cerita Rakyat

Perjalanan Ki Ageng Pandanaran Menuju Jabalkat.

Hari masih Pagi buta , Sunan Bayat (Ki Ageng Pandanaran) meninggalkan Istana diikuti istrinya dari belakang.Dalam perjalanan ke Jabalkat Ki Ageng selalu berjalan di depan dan istrinya Nyi Ageng Kaliwungu jauh di belakang.Ditengah perjalanan Ki Ageng dicegat dua perampok. Dengan keras dan sifatnya yang kasar mereka berteriak "Hai tuan, berhenti!Serahkan semua bekalmu!"Ki Ageng menjawab "Aku tak membawa apa-apa. Kalau kalian ingin harta, ambilah tongkat gading yang dibawa seorang wanita dibelakang didalamnya ada perhiasan dan berlian tapi jangan sekali-kali kalian mencelakainya karena dia Istriku ambil saja tongkatnya dan segeralah pergi.”Tak lama kemudian lewatlah Nyi Ageng dengan membawa tongkat gadingnya, Dan perampok itu segera merebut tongkat gading yang berisi perhiasan itu.Nyi Ageng menangis sambil menyusul suaminya.

Karena sifatnya yang serakah perampok itu tidak puas dengan hasil rampasannya. Perampok itu ingin meminta bekal yang dibawa Ki Ageng, bahkan kalau tidak diberi akan di bunuhnya. Ki Ageng berkata "Wong salah kok isih tega temen". Kata-kata salah tega kemudian sampai sekarang menjadi nama kota Salatiga. Kemudian Ki Ageng berujar "Keterlaluan kau ini tindakanmu mengendus seperti domba saja" , Seketika itu kepala dari nama dari salah satu perampok berubah wujud menjadi domba. Mengetahui wajahnya menjadi domba, si perampok menangis dan menyesali atas perbuatanya dan berjanji akan mengabdi pada Ki Ageng. Sejak itulah beliau dijuluki Syeh Domba.
Konon perampok lainnya hanya rebah ketakutan ( Jawa : Ngewel) dan kepalanya berubah menjadi ular, dan sejak itu beliau dinamai Syeh Kewel. Kedua-duanya menjadi santri setia bersama Sunan Bayat. Perjalanan Ki Ageng dengan istrinya dan muridnya sangat jauh meninggalkan kota Semarang, namun Ki Ageng tetap tegap berjalan namun Nyi Ageng sudah loyo dan diikuti muridnya. Pada siang hari yang panas terik Ki Ageng berjalan tiada hirauan apa-apa, perjalanan Nyi Ageng tertinggal jauh. Lalu Nyi Ageng berkata" Karo bojo mbok  ojo Lali.” Nah sampai sekarang kota ini diberi nama Boyolali.

Kini perjalanan mereka telah sampai di suatu desa yang tidak jauh dari Jabalkat. Rombongan Ki Ageng melihat seorang perempuan tua yang membawa beras berjalan setengah berlari karena melihat rombongan Ki Ageng berjalan mengikutinya . Dia bertanya kepada wanita letak Jabalkat dan menanyakan apa yang dibawa perempuan itu. Perempuan itu memberitahu letak gunung Jabalkat yang tidak terlalu jauh kurang lebih berjarak 10 km dan memberitahu yang dibawanya adalah pasir.Padahal yang dibawa adalah beras, karena dia berpikir bahwa rombongan Ki Ageng adalah perampok, maka dari itu dia berbohong.Seketika beras itu berubah menjadi pasir.Perempun itu sangat menyesal dan tempat kejadian itu dikenal dengan kecamatan Wedi yangmenjadi wilayah Kabupaten Klaten.

Ki Ageng dan rombongan akhirnya sampai ke puncak Jabalkat. Ki Ageng terdiam lama menunggu Sunan Kalijaga . Lalu Ki Ageng meminta petunjuk kepada Allah dan sesaat itu terlihatlah sosok tubuh serba hitam yang tak lain Sunan Kalijaga.Mulai saat itu Ki Ageng tinggal di Jabalkat dan mendirikan masjid disana. Karena Ki Ageng tekun dalam menjalani Agama, beliau diberi gelar Pangeran Tembayat / Sunan Bayat oleh Sunan Kalijaga.Syeh Domba dan Syeh Kewel tetap setia kepada gurunya, mereka diberi tugas untuk mengisi padasan .Wujud domba dan ular tadi kembali seperti manusia lagi setelah Sunan Bayat bercakap-cakap dengan Sunan Kalijaga dan memberitahu bahwa kedua Syeh itu adalah manusia.Alangkah bahagianya bekas perampok tadi.
Kini Syeh Domba dan Syeh Kewel semakin mantap berguru kepada Sunan Bayat hingga wafatnya.Syeh Kewel dikubur di makam Sentana di desa Penengahan, sedangkan Syeh Domba di makamkan di Gunung Cakaran.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Cerita rakyat adalah cerita yang hidup dan berkembangan dimasyarakat.
Ciri-ciri cerita rakyat yaitu disampaikan secara lisan dan turun temurun,
tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya, kaya nilai luhur, bersifat tradisional, memiliki banyak versi dan variasi dan mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan dan penggunaannya.
 Jenis-jenis cerita rakyat ada 4, yaitu cerita binatang (fabel), asal usul suatu tempat (legenda), cerita tentang makhluk halus (mite) dan cerita rakyat tentang kepahlawanan( sage). Cerita rakyat yang sangat terkenal di daerah Klaten yaitu salah satunya Sunan Pandanaran.Cerita menceritakan tentang perjalanan Sunan Pandanaran dari Kota Semarang sampai Suan Pandanaran tiba di Jalbalkat dan bertemu dengan Sunan Kalijaga. Dia juga memiliki dua orang yang setia mengabdi kepadanya yang diberinama Syeh Domba dan Syeh Kewel. Mereka dahulunya adalah seorang perampok yang menghadang perjalanan Sunan Pandanaran saat melakukan perjalan bersama istrinya menuju Jabalkat.Akhirnya Sunan Pandanaran tinggal di Gunung Jabalkat dan mempelajari agama serta mendirikan masjid disana.Sunan Pandanaran mendapat julukan Pangeran Tembayat/ Sunan Bayat.

B.     Saran
1. Semoga cerita rakyat ini dapat dilestarikan oleh masyarakat sekitar,   sehingga cerita ini tidak akan hilang.
2. Pembaca dapat mengambil pelajaran dari cerita rakyat ini.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. “Jenis- Jenis dan Ciri-ciri Cerita Rakyat”. Dalam

http://acehlook.com/jenis-jenis-dan-ciri-ciri-cerita-rakyat/, Diakses 12 Desember  2015, Pukul14:30 WIB.

 

Saputra, Indra.2013. “Pengertian dan Ciri-Ciri Cerita Rakyat ”. Dalam

https://mynameis8.wordpress.com/2013/08/01/pengertian-dan-ciri-ciri-cerita-rakyat/, Diakses 12 Desember 2015, Pukul 14:40 WIB.


Farisyie, Al.2013.”Perjalanan Suanan Bayat Ke Jabalkat”. Dalam
http://uatasufy-syafaat.blogspot.co.id/2010/05/kisah-ini-adalah-lanjutan-dari-kisah-ki.html  , Diakses 12 Desember 2015, Pukul 16:17 WIB









LAMPIRAN
http://septianreyes.files.wordpress.com/2010/11/sunan_giri.jpeg?w=630
Ki Ageng Pandanaran
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7Sa25xfjORYS83SJRSSSpPyydlmN70F-nUKmUk7JEGhQ7XPkz3oUtQmp0WhfvUt7skQLsK7Fw9bYmVH9sfyIBjhsB9j1LXspBxjeCAj1shwl4xtjf-EL5O8wYsgIwQgp4HMVyrdWwE9Q/s1600/komplex.jpg
Makam Sunan Pandanaran



 

 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar