MAKALAH
CERITA RAKYAT
PERJALANAN
SUNAN PANDANARAN MENUJU JABALKAT
Makalah Ini Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Dosen
Pengampu :Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd., M.Pd.

NAMA : KHOIRUNNISA LUTFI MAWADDAH
NIM : 15840058
PRODI
AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN
SUNAN KALIJAGA
TP.
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan yang diberikan-Nya sehingga tugas
Makalah yang berjudul “ Cerita Rakyat Sunan Pandanaran” dapat saya selesaikan.
Makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS).Semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang cerita rakyat yang ada di
Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna , maka
dari itu atas kesalahan dan kekurangannya penulis mohon maaf.
Dalam
kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
menyumbang ide dan pikiran mereka sehingga makalah ini dapat tersusun.Atas
kritik dan saran pembaca penulis sangat berterima kasih.Semoga dengan adanya
kritik dan saran yang diberikan pembaca dapat menjadikan intropeksi bagi
penulis agar kelak dapat menjadikan makalah ini yang lebih baik apabila penulis
melakukan penyempurnaan.
Yogyakarta, 16
Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................ i
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI........................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang.......................................................................................... 1
b. Tujuan........................................................................................................ 1
c. Rumusan
masalah...................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
a. Pengertian
Cerita Rakyat.......................................................................... 2
b. Jenis-jenis
Cerita Rakyat........................................................................... 2
c. Contoh
Cerita Rakyat............................................................................... 3
BAB
III PENUTUP
a. Kesimpulan................................................................................................ 5
b. Saran.......................................................................................................... 5
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 6
LAMPIRAN......................................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di Indonesia tumbuh berbagai
cerita rakyat dengan corak dan budaya yang berbeda-beda. Cerita rakyat itu ada
yang berupa cerita binatang (fabel), asal usul suatu tempat (legenda), cerita tentang
makhluk halus (mite) dan cerita rakyat tentang kepahlawanan( sage).
Cerita rakyat adalah cerita yang
berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai karya kolektif (milik bersama)
masyarakat daerah itu. Pasti kita pernah mendengar cerita Malin Kundang, Si
Pahit Lidah, Roro Jonggrang, Jaka Tarub, semua cerita itu termasuk dalam cerita
rakyat.Termasuk yang berkembang di daerah Klaten cerita Sunan Pandanaran.
Banyak manfaat yang kita akan
dapatkan dengan mendengarkan cerita rakyat Sunan Pandanaran. Salah satunya,
kita akan memperoleh pengalaman berharga dari cerita tersebut, melalui
peristiwa-peristiwayang dialami tokoh-tokohnya. Di dalam cerita rakyat
terkandung pesan moral yang berguna bagi pembacanya.Pesan (amanat)dalam cerita
diungkapkan secara langsung maupun secara tidak langsung melalui tingkah laku
tokoh-tokohnya.
B. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian dan ciri-ciri cerita rakyat.
2. Mengetahui
jenis-jenis cerita rakyat.
3. Mengetahui
sejarah Ki Angeng Pandanaran.
C. Rumusan
Masalah
1. Apakah
cerita rakyat itu? Dan sebutkan ciri-cirinya!
2. Jelaskan
jenis-jenis cerita rakyat!
3. Bagaimana
cerita perjalanan Ki Ageng Pandanaran menuju Jabalkat?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Cerita Rakyat
Cerita
Rakyat adalah cerita yang berkembang dan hidup dimasyarakat secara turun
temurun dan disampaikan secara lisan.Oleh sebab itu, cerita rakyat sering juga
disebut sastra lisan.Cerita rakyat bersifat anoni atau pengarangnya tidak
dikenal. Ciri-ciri cerita rakyat, yaitu :
a. Disampaikan
secra lisan.
b. Disampaikan
secara turun temurun.
c. Tidak
diketahui siapa yang pertama kali membuatnya.
d. Kaya
nilai luhur.
e. Bersifat
tradisional.
f. Memiliki
banyak versi dan variasi.
g. Mempunyai
bentuk-bentuk klise dalam susunan dan penggunaannya.
B. Jenis-jenis
Cerita Rakyat
Jenis-jenis cerita
rakyat ada 4, yaitu :
1. Fable adalahjenis
cerita rakyat yang pelaku atau tokoh dalam cerita adalah hewan.
2. Legenda adalah cerita
rakyat yang mengisahkan asal-usul nama tempat/daerah.
3.
Mithe adalahcerita rakyat yang
mengisahkan kehidupan dewa-dewi.
4. Sage adalahbentuk
cerita rakyat yang bercerita tentang kepahlawanan..
C. Contoh
Cerita Rakyat
Perjalanan Ki Ageng Pandanaran Menuju Jabalkat.
Hari masih Pagi buta , Sunan
Bayat (Ki Ageng Pandanaran) meninggalkan Istana diikuti istrinya dari belakang.Dalam
perjalanan ke Jabalkat Ki Ageng selalu berjalan di depan dan istrinya Nyi Ageng
Kaliwungu jauh di belakang.Ditengah perjalanan Ki Ageng dicegat dua perampok.
Dengan keras dan sifatnya yang kasar mereka berteriak "Hai tuan, berhenti!Serahkan
semua bekalmu!"Ki Ageng menjawab "Aku tak
membawa apa-apa. Kalau kalian ingin harta, ambilah tongkat gading yang dibawa seorang
wanita dibelakang didalamnya ada perhiasan dan berlian tapi jangan sekali-kali
kalian mencelakainya karena dia Istriku ambil saja tongkatnya dan segeralah
pergi.”Tak lama kemudian lewatlah Nyi Ageng dengan membawa tongkat gadingnya,
Dan perampok itu segera merebut tongkat gading yang berisi perhiasan itu.Nyi
Ageng menangis sambil menyusul suaminya.
Karena
sifatnya yang serakah perampok itu tidak puas dengan hasil rampasannya.
Perampok itu ingin meminta bekal yang dibawa Ki Ageng, bahkan kalau tidak
diberi akan di bunuhnya. Ki Ageng berkata "Wong salah kok isih tega
temen". Kata-kata salah tega kemudian sampai sekarang menjadi nama kota
Salatiga. Kemudian Ki Ageng berujar "Keterlaluan kau ini tindakanmu
mengendus seperti domba saja" , Seketika itu kepala dari nama dari salah
satu perampok berubah wujud menjadi domba. Mengetahui wajahnya menjadi domba, si
perampok menangis dan menyesali atas perbuatanya dan berjanji akan mengabdi
pada Ki Ageng. Sejak itulah beliau dijuluki Syeh Domba.
Konon perampok lainnya hanya rebah ketakutan ( Jawa : Ngewel) dan kepalanya berubah menjadi ular, dan sejak itu beliau dinamai Syeh Kewel. Kedua-duanya menjadi santri setia bersama Sunan Bayat. Perjalanan Ki Ageng dengan istrinya dan muridnya sangat jauh meninggalkan kota Semarang, namun Ki Ageng tetap tegap berjalan namun Nyi Ageng sudah loyo dan diikuti muridnya. Pada siang hari yang panas terik Ki Ageng berjalan tiada hirauan apa-apa, perjalanan Nyi Ageng tertinggal jauh. Lalu Nyi Ageng berkata" Karo bojo mbok ojo Lali.” Nah sampai sekarang kota ini diberi nama Boyolali.
Konon perampok lainnya hanya rebah ketakutan ( Jawa : Ngewel) dan kepalanya berubah menjadi ular, dan sejak itu beliau dinamai Syeh Kewel. Kedua-duanya menjadi santri setia bersama Sunan Bayat. Perjalanan Ki Ageng dengan istrinya dan muridnya sangat jauh meninggalkan kota Semarang, namun Ki Ageng tetap tegap berjalan namun Nyi Ageng sudah loyo dan diikuti muridnya. Pada siang hari yang panas terik Ki Ageng berjalan tiada hirauan apa-apa, perjalanan Nyi Ageng tertinggal jauh. Lalu Nyi Ageng berkata" Karo bojo mbok ojo Lali.” Nah sampai sekarang kota ini diberi nama Boyolali.
Kini
perjalanan mereka telah sampai di suatu desa yang tidak jauh dari Jabalkat.
Rombongan Ki Ageng melihat seorang perempuan tua yang membawa beras berjalan
setengah berlari karena melihat rombongan Ki Ageng berjalan mengikutinya . Dia
bertanya kepada wanita letak Jabalkat dan menanyakan apa yang dibawa perempuan
itu. Perempuan itu memberitahu letak gunung Jabalkat yang tidak terlalu jauh
kurang lebih berjarak 10 km dan memberitahu yang dibawanya adalah pasir.Padahal
yang dibawa adalah beras, karena dia berpikir bahwa rombongan Ki Ageng adalah
perampok, maka dari itu dia berbohong.Seketika beras itu berubah menjadi pasir.Perempun
itu sangat menyesal dan tempat kejadian itu dikenal dengan kecamatan Wedi yangmenjadi
wilayah Kabupaten Klaten.
Ki Ageng
dan rombongan akhirnya sampai ke puncak Jabalkat. Ki Ageng terdiam lama
menunggu Sunan Kalijaga . Lalu Ki Ageng meminta petunjuk kepada Allah dan
sesaat itu terlihatlah sosok tubuh serba hitam yang tak lain Sunan
Kalijaga.Mulai saat itu Ki Ageng tinggal di Jabalkat dan mendirikan masjid
disana. Karena Ki Ageng tekun dalam menjalani Agama, beliau diberi gelar
Pangeran Tembayat / Sunan Bayat oleh Sunan Kalijaga.Syeh Domba dan Syeh Kewel tetap
setia kepada gurunya, mereka diberi tugas untuk mengisi padasan .Wujud domba
dan ular tadi kembali seperti manusia lagi setelah Sunan Bayat bercakap-cakap
dengan Sunan Kalijaga dan memberitahu bahwa kedua Syeh itu adalah manusia.Alangkah
bahagianya bekas perampok tadi.
Kini Syeh Domba dan Syeh Kewel semakin mantap berguru kepada Sunan Bayat hingga wafatnya.Syeh Kewel dikubur di makam Sentana di desa Penengahan, sedangkan Syeh Domba di makamkan di Gunung Cakaran.
Kini Syeh Domba dan Syeh Kewel semakin mantap berguru kepada Sunan Bayat hingga wafatnya.Syeh Kewel dikubur di makam Sentana di desa Penengahan, sedangkan Syeh Domba di makamkan di Gunung Cakaran.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cerita rakyat adalah cerita yang hidup dan
berkembangan dimasyarakat.
Ciri-ciri
cerita rakyat yaitu disampaikan secara lisan dan turun temurun,
tidak
diketahui siapa yang pertama kali membuatnya, kaya nilai luhur, bersifat
tradisional, memiliki banyak versi dan variasi dan mempunyai bentuk-bentuk
klise dalam susunan dan penggunaannya.
Jenis-jenis cerita rakyat ada 4, yaitu cerita
binatang (fabel), asal usul suatu tempat (legenda), cerita tentang makhluk
halus (mite) dan cerita rakyat tentang kepahlawanan( sage). Cerita rakyat yang
sangat terkenal di daerah Klaten yaitu salah satunya Sunan Pandanaran.Cerita
menceritakan tentang perjalanan Sunan Pandanaran dari Kota Semarang sampai Suan
Pandanaran tiba di Jalbalkat dan bertemu dengan Sunan Kalijaga. Dia juga
memiliki dua orang yang setia mengabdi kepadanya yang diberinama Syeh Domba dan
Syeh Kewel. Mereka dahulunya adalah seorang perampok yang menghadang perjalanan
Sunan Pandanaran saat melakukan perjalan bersama istrinya menuju
Jabalkat.Akhirnya Sunan Pandanaran tinggal di Gunung Jabalkat dan mempelajari
agama serta mendirikan masjid disana.Sunan Pandanaran mendapat julukan Pangeran
Tembayat/ Sunan Bayat.
B. Saran
1. Semoga cerita rakyat ini dapat
dilestarikan oleh masyarakat sekitar,
sehingga cerita ini tidak akan hilang.
2. Pembaca dapat mengambil
pelajaran dari cerita rakyat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2013. “Jenis- Jenis dan Ciri-ciri Cerita Rakyat”. Dalam
http://acehlook.com/jenis-jenis-dan-ciri-ciri-cerita-rakyat/, Diakses 12 Desember 2015, Pukul14:30 WIB.
Saputra, Indra.2013. “Pengertian dan Ciri-Ciri Cerita Rakyat ”. Dalam
https://mynameis8.wordpress.com/2013/08/01/pengertian-dan-ciri-ciri-cerita-rakyat/, Diakses 12 Desember 2015, Pukul 14:40 WIB.
Farisyie, Al.2013.”Perjalanan Suanan Bayat Ke
Jabalkat”. Dalam
http://uatasufy-syafaat.blogspot.co.id/2010/05/kisah-ini-adalah-lanjutan-dari-kisah-ki.html , Diakses 12 Desember 2015, Pukul 16:17 WIB
LAMPIRAN
Ki
Ageng Pandanaran

Makam
Sunan Pandanaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar