Rabu, 27 Januari 2016

Biografi B.J Habibie

Biografi B.J HabibieBiografi B.J Habibie - Banyak orang mencari mengenai kisah, profil atau biografi singkat B.J Habibie. Dia adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia dan juga Presiden ketiga Republik Indonesia, dialah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak.

Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang shalat Isya.

Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie.

Karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Masuk ITB dan Kuliah di Jerman
Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).

Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain.

Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.
B.J Habibie ketika Memberikan Ceramah
Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman.

Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.

Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya.

Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus Faktor Habibie
Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. Dari tempat yang sama tahun 1965.

Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).

Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
B.J Habibie dan Nyonya Ainun Habibie
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita.

Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

B.J Habibie Kembali Ke Indonesia
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3.

Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
....Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat dari negara mereka!
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB.

Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan.

Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
....Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya...saya mau kasih informasi, Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu" Papar BJ Habibie.
Film Habibie dan Ainun
Pada Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "Habibie dan Ainun" diluncurkan, film ini Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua saat remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka. Film yang diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap oleh dua sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan pemeran Reza Rahadian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun Habibie.
Buku Habibie dan Ainun
Cover Film Habibie dan Aiunun
Pidato BJ Habibie ketika berkunjung Ke Garuda Indonesia
Dik, anda tahu, saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan “Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur, Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan
Advertisement
Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara.

Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara.

Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.

Sekarang Dik, anda semua lihat sendiri, N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini.

Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?

Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.

Dik tahu di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia. Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa.

Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua?
...Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!

Pak Habibie menghela nafas, Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....
... Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia.

Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
− Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten− C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis− D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!

Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
..Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik, organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik”

Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu...
...Dik, saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.

Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya, saya mau kasih informasi...... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu.

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam, seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.

Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan...
...Dik, kalian tau, 2 minggu setelah ditinggalkan ibu, suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu... Ainun.... Ainun ........ Ainun ........saya mencari ibu di semua sudut rumah.

Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini...’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie.

Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
  1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!
  2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...
  3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga...
*(dari tayangan program di stasiun televisi 27 Januari 2012, P.Habibie bercerita, ternyata ada 4 opsi,bukan 3, dimana opsi yang belum tersebut di atas adalah, P.Habibie diminta bercerita tentang apa saja tentang bu Ainun kepada dokter, hampir sama dengan opsi 2)

Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu).. ia melanjutkan pembicaraannya;

Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun.......dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.

Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat..... saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya.

Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia.

Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata.......
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
...Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui...

Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia.

Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis.

Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.

Dik, asal you tahu, semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh Habibie dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.

Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.

Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif.”

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
  • VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
  • Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
  • Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
  • Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
  • CN - 235
  • N-250
Dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
  • · Helikopter BO-105.
  • · Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
  • · Beberapa proyek rudal dan satelit.
Sebagian Tanda Jasa/Kehormatan B.J Habibie :
  • 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
  • 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
  • Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
  • 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
  • 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
  • 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
  • 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
  • 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
  • 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
  • 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
  • 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
  • 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
  • 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia.
Sumber :   http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html

Senin, 18 Januari 2016

Makalah Sejarah Perkembangan Studi Islam di Dunia Muslim



MAKALAH
Sejarah Perkembangan Studi Islam Di Dunia Muslim
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu : Ibi Satibi, S.Ag., M.Ag.

http://wikimedia.or.id/w/images/d/d1/Logo_UIN_Sunan_Kalijaga.jpg

DISUSUN OLEH :
NAMA            : KHOIRUNNISA LUTFI MAWADDAH
NIM                : 15840058

PRODI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA
TP. 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Studi islam di Dunia Muslim” dapat saya selesaikan. Makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS).Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang sejarah perkembangan studi islam di dunia muslim dan perguruan tinggi islam tertua . Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna , maka dari itu atas kesalahan dan kekurangannya penulis mohon maaf.
            Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbang ide dan pikiran mereka sehingga makalah ini dapat tersusun.Atas kritik dan saran pembaca penulis sangat berterima kasih.Semoga dengan adanya kritik dan saran yang diberikan pembaca dapat menjadikan intropeksi bagi penulis agar kelak dapat menjadikan makalah ini yang lebih baik apabila penulis melakukan penyempurnaan.
Yogyakarta, 28 Desember 2015

Penulis









DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I  PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang.......................................................................................... 1
b.      Tujuan........................................................................................................ 1
c.       Rumusan masalah...................................................................................... 3
BAB II  PEMBAHASAN
a.       Athena....................................................................................................... 4
b.      Aleksandria............................................................................................... 5
c.       Edassa, Haran , Nisibis.............................................................................. 5
d.      Jundi Syahpur............................................................................................ 5
e.       India dan Timur Tengah............................................................................ 6
f.       Nizhamiyah di Bagdad............................................................................. 7
g.      Al-Azhar di Kairo Mesir........................................................................... 8
h.      Perguruan Tinggi Cordova................................................................... .... 9
i.        Kairwan Nizam al-Muluk di Maroko................................................... .... 9
BAB III PENUTUP
a.       Kesimpulan................................................................................................ 10
b.      Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .... 12



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.
Kehidupan dunia ini tidak dapat dilepaskan dari sejarah. Sejarah dapat dijadikan umat manusia untuk mengingat kenangan dan keadaan yang terjadi di masa lalu. Terkadang di dalam sejarah terdapat suatu pelajaran berharga yang dapat diambil/diterapkan dikehidupan kita. Di dunia ini jika dikumpulkan banyak sekali peristiwa sejarah, mulai dari sejarah pendidikan , sejarah perkemangan islam, dan masih banyak lagi. Tanpa terkecuali sejarah perkembangan studi islam baik di dunia muslim, di dunia barat dan di Indonesia.
Di pembahasan ini saya akan mengangkat sebuah tema yaitu sejarah perkembangan studi islam di dunia muslim. Maksut dari dunia muslim yaitu negara yang mayoritas penduduknya muslim terutama di timur. Adapun negara timur yang mengalami perkembangan studi islam yang akan saya bahas yaitu Athena , Aleksandria , Edassa , Harran, Nisibis, Jundi Syapur, India dan Timur Tengah. Termasuk juga lembaga pendidikan yaitu perguruan tinggi tertua yang berkembang di dunia muslim . Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim, yaitu Nizhamiyah di Baghdad , Al-Azhar di Kairo Mesir , Cordova (bagian barat) dan Kairwan Amir Nizam Al-Muluk di Maroko.
Inti dari pembahasan yang akan saya bahas adalah mengetahui perkembangan studi islam di dunia timur. Disini juga akan saya memaparkan tentang perkembangan studi islam dari kebangkitan hingga mengalami kemunduran. Juga akan memahami tentang studi-studi islam pada masa terdahulu dan menerapkan hal yang di anggap tepat untuk sekarang dan menemukan inspirasi/ ide-ide baru untuk memajukan pendidikan/ studi islam saat ini.
B.     Tujuan
1.      Mengetahui sejarah perkembangan studi islam di Athena, Aleksandria, Edassa, Haran,  Nisibis, Jundi Syahpur, India dan Timur Tengah.
2.      Mengetahui sejarah perkembangna studi islam di perguruan tinggi islam tertua yaitu Nizhamiyah di Bagdad ,   Al-Azhar di Kairo Mesir , Perguruan Tinggi Cordova, dan Kairawan Nizam al-Muluk di Maroko



C.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah perkembangan studi islam di dunia muslim yaitu di kota Athena, Aleksandria, Edassa, Haran,  Nisibis, jundi syahpur, India dan Timur Tengah ?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan studi islam di perguruan tinggi islam tertua yaitu Nizhamiyah di Bagdad ,   Al-Azhar di Kairo Mesir , Perguruan Tinggi Cordova, dan Kairawan Nizam al-Muluk di Maroko ?























BAB II
PEMBAHASAN
Studi Islam di dunia Islam sama dengan menyebut studi Islam di dunia muslim.Dunia Muslim merupakan istilah yang memiliki beberapa arti.Dari segi budaya, istilah ini merujuk pada komunitas Muslim sedunia, pengikut ajaran Islam. Komunitas ini berjumlah kira-kira 1,3-1,4 miliar orang, atau seperlima penduduk dunia. Komunitas ini tersebar luas di banyaknegara dan kumpulanyang dihubungkan dengan agama.Dari segi sejarah atau geopolitik , istilah ini biasanya merujuk kepada negara mayoritas Muslim atau negara yang Islam menonjol dalam politiknya Dalam sejarah muslim dicatat sejumlah lembaga kajian Islam di sejumlah kota. Maka uraian berikut adalah sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim. Selama 350 tahun pertama (750-1258) kejayaan tersebut didominasi dan secara mutlak dikuasai sarjana-sarjana muslim. Sementara beberapa pusat kegiatan intelektual pra islam diluar Arabia yang berperan besar memajukan pendidikan di dunia muslim dapat digambarkan sebagai berikut. Bahwa kemajuan pengetahuan dalam Islam tidak mungkin dipisahkan dari tradisi intelektual peradaban-peradaban terdahulu yang telah maju sebelum munculnya Islam. Berikut ini adalah beberapa kota yang merupakan pusat kegiatan intelektual sebelum dan menjelang datangnya Islam, yang berperan sebagai jembatan dalam proses penyerapan ilmu pengetahuan oleh umat islam.
1.      Athena
Athena adalah sebuah yang makmur dan memiliki kemajuan kebudayaan yang berada dibawah kerajaan Romawi.Athena menjadi pusat kegiatan intelektual Romawi sehingga ilmu filasafat dan ilmu-ilmu lainnya berkembang dengan baik dan pesat. Plato juga mendirikan sebuah Akedemi Filsafat di kota ini namun kini akademi tersebut erubah menjadi Museum Athena. Pada tahun 592 M , Kaisar Romawi Timur yang bernama Kaisar Justiniah I menutup Athena bagi para ilmuan dan filosof serta dia juga menutup Museum Athena dan sekolah-sekolah lain yang dilatarbelakangi oleh berbagai alasan termasuk karena Kaisar tersebut tidak menghargai ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu ekonomi. Karena Athena ditutup bagi para ilmuan dan filosof , merkea pun pindah ke kota lain yaitu Palestina, Syria , Libanon dan Persia.Eksodus ilmuwan ini membawa mereka lebih dekat ke Semenanjung Arabia tempat Islam akan lahir dan berkembang

2.      Aleksandria
Seperti halnyaAthena , Aleksandria dahulunya kota ini juga berada dibawah kekuasaan Roamwi sampai menjelang datangnya islam. Kota ini dibangun sekitar abad 3 SM dan terletak di pantai laut Tengah. Sejak abad pertama Masehi, Aleksandria telah menjadi pusat berkembangnya filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani bersama dengan pengetahuan yang berasal dari India dan Cina maupun Mesir Kuno .Dukungan yang diberikan oleh para kaisar di Konstantinopel melatarbelakangi kemajuan Aleksandria yang berlangsung sekitar 5 abad. Ilmuwan-ilmuwan pada masa ini ialah Euclid dan Ptomely serta sarjana-sarjana lain. Pada awal abad ke-5, kota ini melangalami kemuduran sehingga pada saat penaklukan islam oleh Jenderal Amrbin Al-Ash yang tersisa hanya sebagian kecil dari Museum Aleksandria.Karena kemunduran Aleksandria beberapa ilmuan besar meninggalkan Aleksandria dan pindah ke suatu daerah yang dibawah naungan kerajaan Sasaniyah.Disana kegiatan intelektual sangat bebas dan dijamin bagi seluruh ilmuan tanpa adanya diskriminasi agama.

3.      Edassa, Harran dan Nisibis
Kemuduran Aleksandria mengakibatkan eksodus ilmuan.Salah satu tempat yang enjadi tujuan mereka adalah Edassa dan Harran. Tempat kebudayaan Syria paling dominan . Namun ada hal yang mebedakan antara kedua kota ini jikan di Edassa didominasi oleh ilmuan Kristen Nestoris sedangkan di Haran di dominasi oleh ilmuan non kristen. Dari Edassa dan Harran bergeser ke Nisibis. Tahun 489 M , Akademi Edassa ditutup atas perintah kaisar Romawi. . Di Nisibis terdapat akademi pendidikan tinggi terbaik di dunia yang menjadi tempat berlangsungnya proses penerjemahan besar-besaran dari bahasa Yunani dan Sansekerta  kedalam bahasa Phalava dan bahasa Syiria. . Karya-karya yang diterjemahkan mencakup matematika, kedokteran, astronomi, dan filsafat. Proses ini melibatkan ilmuwan-ilmuwan Syiria, Yahudi, dan Persia.
4.      Jundi Syapur
Sejarah Jundi Syapur konon kembali ke masa pra sejarah, ketika kota ini masih bernama Genta Sapairta (Taman nan Indah). Tetapi posisi Jundi Syapur semakin penting pada masa kekuasaan Sasaniyah, ketika Raja Syapur II (310-379 M) memperluas kota ini dan membangun sebuah lembaga pendidikan tinggi yang kemudian membuat Jundi Syapur menjadi kota intelektual terpenting di daerah kekuasaan Sasaniyah dan kerajaan Romawi. Kota-kota lain adalah Heart, Marw, dan Smarkand.Perlu diungkapkan bahwa sebelum masa Sasaniyah, bangsa Persia telah berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan yang berasal dari Babilonia dan India terutama matematika dan musik.
Akumulasi pengetahuan dari kegiatan awal ini kemudian menjadi fondasi intelektual dari Akademi Jundi Syapur yang mencapai puncak kejayaan pada abad ke 6.Sikap memusuhi ilmu pengetahuan yang tumbuh di daerah kekuasaan Romawi dengan akibat ditutupnya berbagai pusat kegiatan ilmiah, secara langsung menguntungkan Jundi Syapur.Banyak ilmuwan Kristen dari Athena yang pindah ke Jundi Syapur dimana kebebasan ilmiah dijamin, bahkan didorong oleh para raja Sasaniyah. Kondisi ini menarik ilmuwan-ilmuwan dari berbagai daerah untuk datang ke kota ini. Meski tak mengecualikan disiplin-disiplin lain, ilmu kedokteran adalah bidang yang paling terkenal. Akademi Jundi Syapur dilengkapi dengan sebuah rumah sakit yang para dokternya mempraktikan hasil-hasil penelitian teoritis mereka.
Dalam konteks ini, kejayaan Jundi Syapur berlanjut sampai akhir abad 4-10 dan berfungsi sebagai jalur utama masuknya warisan-warisan pengetahuan dari peradaban kuno kedalam peradaban Islam. Disamping kegiatan-kegiatan dibidang filsafat dan ilmu pengetahuan, Jundi Syapur juga berperan dalam proses penerjemahan Sansekerta ke Pahlavi. Contoh paling terkenal dari kegiatan ini adalah Kalilah waDimmah yang diterjemahkan oleh Ibn Al Muqaffa.
5.      India dan Timur Tengah
India dan Timur Tengah jauh mempunyai pengaruh lebih sedikit dan tidak langsungpada perkembangan ilmu pengetahuan dalam islam karena letak geografis darah ini yang relatif jauh dari Saudi Arabia.   Pad abad ke 6 M daerah ini mengalami kemajuan ilmiah di bidang matematika lewat ilmuan yang bernama Varahamihira. Di India juga mengalami kemajuan di bidang kebahasaan.Cina terkenal dengan ilmu kedokteran , astronomi , geografi, histografi dan matematika.Pada abad ini, mulai mempelajari ilmu-ilmu Cina melalui para ilmuwan Korea.

Perkembangan agama Islam tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan umum. Akhir periode madinah sampai dengan 4 H, fase pertama pendidikan islam masih di masjid-masjid  dan rumah-rumah, dengan ciri hafalan. Tetapi sudah diperkenalkan logika matematika, ilmu alam, kedokteran, kimia, musik, sejarah dan geografi.Selama abad ke-5 H pada periode Khalifah Abbasyiah, sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menempati gedung-gedung besardan mulai yang bersifat intelektual, ilmu alam dan ilmu sosial.
Berdirinya sistem madrasah di abad 5 H/akhir abad 11 M menjadi titik balik kejayaan karena dibiayai dan diprakarsai negara.Madrasah dijadikan alat penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin terutama oleh Kerajaan Fatimah di Kairo.Sebelumnya di sekolah ini diajarkan kimia, kedokteran, filsafat, diganti menjadi mempelajari tafsir, kalam fiqih dan bahasa. Matematika hilang dari kurikulum Al-Azhar tahun 1748 M. Pada masa kekhalifahan Abbasyiah Al-Ma’mun (198-218 H/813-833 M), sebelum hancurnya aliran Mu’tazilah, ilmu-ilmu umum yang bertitik tolak dari nalar dan kajian-kajian empiris dipelajari di madrasah.
Pengaruh Al-Ghazali (1085-1111 M) disebut sebagai awal pemisahan ilmu agama dengan ilmu umum. Ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian islam di zamannya, yaitu Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus dan Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim, yaitu (1) Nizhamiyah di Baghdad(2) Al-Azhar di Kairo Mesir (3) Cordova (bagian barat) dan (4) Kairwan Amir Nizam Al-Muluk di Maroko. Sejarah singkat masing-masing pusat studi islam di gambarkan sebagai berikut:

a)      Nizhamiyah di Baghdad

Perguruan ini berdiri tahun 445 H/ 1063 M yang dilengkapi perpustakaan yang terpandang kaya raya dan banyak koleksi buku-bukunya yang bernama Bait Al-Hikmah  yang dibangun oleh Khalifah Al-Makmum sekitar 813-833 M. Ada seorang ulama besar dan ahlin piker islam terbesar yang pernah mengajar di Nizhamiyah yang bernama Abu Hamid Al-Ghazali (1058-1111 M) , yang sering dikenal dengan sebutan Imam Al-Ghazali.
Di lembaga ini ada empat unsur pokok, yakni
1.      Seorang mudarris (guru besar) yang bertanggung jawab terhadap pengajaran di lembaga pendidikan.
2.       Muqri’ (ahli Al-Qur’an) yang mengajar Al-Qur’an di masjid.
3.      Muhaddis (ahli hadis) yang mengajar hadis lembaga pendidikan
4.       Seorang pustakawan (Bait Al-Maktub) yang bertanggung jawab terhadap perpustakaan, mengajar bahasa dan hal-hal yang terkait.
Perguruan tinggi tertua di Baghdad ini hanya berlangsung masa pendidikannya selama  hampir dua abad yang kemudian hancur akibat penyerangan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulaghu Khan tahun 1258 M.

b)        Al-Azhar di Kairo Mesir

Panglima besar Juhari Al-Siqili tahun 362 H/972 M membangun Perguruan Tinggi Al-Azhar dengan kurikulum berdasarkan ajaran sekte Syiah. Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Hakim Biamrillah (966-1020) dibangun perpustakaan terbesar di Al-Qahirah untuk mendampingi Perguruan Tinggi Al-Azhar yaitu Bait Al-Hikmah (Balai ilmu pengetahuan), seperti nama perpustakaan terbesar di Baghdad.

Pada tahun 567 H/1171 M Daulat Fathimiyah di tumbangkan oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi yang mendirikan Daulat Ayyubiyah (1171-1269 M) dan menyatakan tunduk kembali kepada Daulat Abbasyiah di Baghdad. Kurikulum pada perguruan tinggi Al-Azhar lantas mengalami perombakan total, dari aliran Syi’ah  kepada aliran Sunni. Ternyata perguruan tinggi al-Azhar ini mampu hidup terus sampai sekarang, yakni sejak abad ke-10 M sampai abad ke-20 M dan  tampaknya akan tetap selama hidupnya.

Universitas al-Azhar dapat dibedakan menjadi dua periode : pertama, periode sebelum tahun 1961 dan kedua, periode setelah 1961, dimana fakultas-fakultasnya sama seperti yang ada di IAIN sekarang, dan periode setelah tahun 1961, dimana fakultas-fakultas dan ilmu-ilmu yang dikaji telah meliputi seluruh cabang ilmu pengetahuan umum dan agama. Kalau peride pertama kita sebut periode Qadim (lama), dan kedua sebagai periode Jadid (baru), maka yang dicontoh IAIN selama ini ialah Al-Azhar periode Qadim.






c.         Perguruan Tinggi Cordova

Adapun sejarah singkat Cordova dapat digambarkan demikian, bahwa di tangan Daulat Ummayah, semenanjung Liberia yang berabad-abad sebelumnya terpandang daerah minus, berubah bagaikan disulap menjadi daerah yang makmur dan kaya raya akan pembangunan bendungan-bendungan irigasi  di sana sini menuruti contoh lembah Nil dan lembah Ephrate. Bahkan pada masa berikutnya, Cordova menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang sepanjang zaman tengah.The Historians’ History of the World menulis tentang peri keadaan pada masa pemerintahan Amir Abdurrahman I (756-788 M) itu, sebagai berikut, demikian tulis buku sejarah terbesar tersebut tentang perikeadaan Andalusia waktu itu, yang merupakan pusat intelektual di eropa dan dikagumi kemakmurannya. Sejarah mencatat, sebagai contoh, bahwa Aelhoud dari Bath (Inggris) belajar ke Cordova pada tahun 1120 M, dan pelajaran yang dituntunnya adalah geometri, algebra (aljabar), matematik. Gerard dari Cremona belajar di Toledo seperti halnya Aelhoud ke Cordova.Begitu pula tokoh-tokoh lainnya.

d.        Kairwan Nizam al-Muluk di Maroko

Perguruan tinggi Kairwan ini berada di kota Fez (Afrika Barat). Perguruan tinggi ini bermula dibangun pada tahun 859 M oleh puteri seorang saudagar hartawan di kota Fez, yang berasal dari Kairawan (Tunisia). Pada tahun 305 H/918 M perguruan tinggi ini diserahkan kepada pemerintah dan sejak saat itu menjadi perguruan tinggi resmi, yang perluasan dan perkembangannya berada di bawah pengawasan dan pembiayaan negara.

Seperti halnya perguruan tinggi Al-Azhar, perguruan tinggi Kairawan masih tetap hidup sampai sekarang. Di antara sekian banyak alumninya adalah pejuang nasionalis muslim terkenal, diantaranya adalah Allal Al-Fasi, dan Mahdi Ben Barka, yang berhasil mencapai kemerdekaan Maroko dari penjajahan Perancis sehabis perang Dunia kedua, lalu pejabat PM Maroko di bawah Sultan Muhammad V. Sedangkan ilmuan termasyhur yang pernah menjadi maha gurunya antara lain Ibnu Thufail (1106-1185 M) dan Ibnu Rusyd (1126-1198 M), pada masa Daulat Almuwahhidin dari Eropa, maka nama Avenbacer (Abu bakar Ibnu Thufail) dan Averroes (Ibnu Rusyd) dan Avempas (Ibnu Bajah) dan Alhazem (Imnu Hazmi) dan lainnya, amat populer dan harum di Eropa.

Sebagai catatan, perguruan tinggi Al-Azhar (972 M) di Mesir, dan perguruan tinggi Kairwan (859 M) di Maroko, adalah lebih tua dibandingkan dengan perguruan tinggi Oxford (1163 M) dan perguruan tinggi Cambridge (1209 M) di Inggris, dan perguruan tinggi Sorbonne (1253  M) di Perancis, perguruan tinggi Tubingen (1477 M) di Jerman, dan perguruan tinggi Edinburg (1582 M) di Skotlandia.

Penyebab utama kemunduruan dunia muslim, khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah terpecahnya kekuatan politik yang digoyang oleh tentara bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib. Akhirnya, Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu Khan tahun 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu Khan.


Dapat di simpulkan dari berbagai perguruan tinggi yang telah muncul di dunia timur tersebut itu membuktikan bahwasannya dunia islam pernah menguasai dunia ilmu pengetahuan khususnya di dunia timur.dan ini juga membuktikan bahwa ajaran agama islam merupakan ajaran yang sempurna baik dari segi ilmu ketuhanan maupun ilmu yang berkaitan dengan dunia.
















BAB III
PENUTUP
a)      Kesimpulan
Di dunia timur studi islam sudah sangat baik, hal ini dapat di buktikan  Adanya beberapa kota yang menjadi pusat kajian islam di zamannya, yaitu Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus dan Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia muslim, yaitu (1) Nizhamiyah di Baghdad (2) Al-Azhar di Kairo Mesir (3) Cordova (bagian barat) dan (4) Kairwan Amir Nizam Al-Muluk di Maroko.
Studi islam di dunia timur mengalami begitu banyak fase mulai dari fase kejayaan dan fase runtuhnya. Yang berawal dari Athena yaitu kota yang dibawah kerajaan Romawi yang menjadi pusat kegiataan intelektual . Kemudian kota itu ditutup karena Kaisar Justiniah I yang dilatarbelakangi oleh karena Kaisar tersebut tidak menghargai ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu ekonomi. Kemudian para ilmuan dan filosof yang berada di Athena pindah menuju Aleksandria.Namun setelah berjalannya waktu Aleksandria mengalami kemuduran sehingga mengakibatkan para ilmuan dan filosof berpindah tempat dari Aleksandria menuju Edassa dan Haran .Yang membedakan antara Edassa dan Haran yaitu Edassa didominasi oleh ilmuan Kristen Nestoris sedangkan di Haran di dominasi oleh ilmuan non Kristen.Dari Edassa dan Haran kemudian bergeser ke Nissibis.Di Nisibis terdapat akademi pendidikan tinggi terbaik di dunia yang menjadi tempat berlangsungnya proses penerjemahan besar-besaran dari bahasa Yunani dan Sansekerta  kedalam bahasa Phalava dan bahasa Syiria.
Akibat sikap memusuhi ilmu pengetahuan yang tumbuh di daerah kekuasaan Romawi sehingga ditutupnya berbagai pusat kegiatan ilmiah, secara langsung menguntungkan Jundi Syapur.Banyak ilmuwan Kristen dari Athena yang pindah ke Jundi Syapur dimana kebebasan ilmiah dijamin, bahkan didorong oleh para raja Sasaniyah.Namun bidang yang paling terkenal di daerah ini adalah Bidang Kedokteran. Kemudian mari beralih ke daerah India dan Timur Tengah, daerah yang jauh dari Saudi Arabia namun memiliki tingat kemajuan pengetahuan yang tinggi. Daerah ini juga mengalami kemajuan ilmiah di bidang matematika lewat ilmuan yang bernama Varahamihira.
Kemajuan studi islam tidak akan berhasil tanpa adanya lembaga yang mendukung dalam kegiatan studinya. Adapun perguruan tinggi yang sangat terkenal dalam sejarah perkembangan di dunia timur yaitu Nizhamiyah di Baghdad , Al-Azhar di Kairo Mesir ,Cordova (bagian barat) dan Kairwan Amir Nizam Al-Muluk di Maroko. Di perguruan tinggi itu juga terdapat perpustakaan yang kualitasnya bagus sehingga dapat mendukung proses kegiataan belajar di perguruan tinggi tersebut.
b)      Saran
Semoga perkembangan studi islam pada era sekarang ini semakin maju. Semakin banyak
lembaga-lembaga pendidikan islam yang didirikan sehingga umat islam dapat mempelajari ilmu agama secara lebih mendalam disamping itu agar umat islam dapat belajar ilum pengetahuan. Sehingga adanya integrasi-interkoneksin antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan.































DAFTAR PUSTAKA
Darmawan , Andi dkk. 2005. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta:Pokja Akademik UIN

Sunan Kalijaga.


Joesoef sou’yb. 1985. Orientalisme dan Islam .Jakarta : Bulan Bintang.

Murodi. 2003.Sejarah Kebudayaan Islam; Madrasah Aliyah Kelas Tiga.Jakarta: Karya Toha

Putra.


Mudzar, Atho. 2007. Pendekatan Studi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


Nasution, Prof. Dr. Khoiruddin . 2004. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: ACAdeMIA +

TAZZAFA.


Abd. Hakim, Atang, dkk.2008 .Metodologi Studi Islam .Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.